9

Kegiatan Sharing Komunikasi dan Motivasi Disdik Sumenep Diduga Jadi Lahan Bisnis

Kegiatan Sharing Komunikasi dan Motivasi Disdik Sumenep Diduga Jadi Lahan Bisnis
Kegiatan Sharing Komunikasi dan Motivasi Disdik Sumenep Diduga Jadi Lahan Bisnis

Sumenep, MaduraUpdate.com – Kegiatan sharing komunikasi dan motivasi yang digelar Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, di Gedung Ki Hajar Dewantara diduga dijadikan lahan bisnis.

Pasalnya, pada kegiatan yang bertajuk Pimpin Pemulihan untuk Bergerak Mensukseskan Merdeka Belajar itu, pihak panitia juga diduga mengharuskan peserta untuk membeli buku yang ditulis oleh narasumber.

Dalam kegiatan tersebut, Dinas Pendidikan Sumenep menghadir Dr. Aqua Dwipayana, seorang pakar komunikasi dan motivator nasional sebagai narasumber.

Sedangkan untuk peserta, Disdik Sumenep mengundang Kepala TK/PAUD Negeri/Swasta, Kepala SD Negeri/Swasta, Kepala SMP Negeri/Swasta dan Kepala PKBM.

Baca Juga :  Lakukan Vaksinasi PMK Terbanyak, DKPP Sumenep Raih Penghargaan dari Provinsi Jawa Timur

Salah satu peserta yang tidak mau disebutkan namanya mengungkapkan, praktek menjual buku kepada peserta mempunyai nilai bisnis dan memberatkan.

“Pendaftaran gratis tapi disuruh beli buku. Ini yang menjadi keberatan teman-teman Kasek dan teman-teman guru karena ada beli buku yang ada unsur bisnis. Peserta yang hadir mau tidak mau harus beli buku itu,” katanya kepada media ini

Ia menerangkan, buku yang harus dibeli oleh peserta sebanyak dua buku dengan harga Rp135 ribu. Dua buku itu berjudul Berkarya & Peduli Sosial Gaya Generasi Milenial dan Humanisme Silaturahim Menembus Batas.

Baca Juga :  Empat Anggota Polres Sumenep Penembak Herman Diberi Sanksi Tegas

“Dua buku itu merupakan karya Dr Aqua Dwipayana yang juga menjadi narasumber,” ungkapnya.

Peserta dalam kegiatan ini disebutkan diperkirakan ada sekitar 200 orang. Bisa bayangkan berapa hasil dari jual buku dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Sumenep ini. Dapat dikalkulasikan, jika pesertanya berjumlah sekitar 200 orang dikalikan Rp135 ribu. Jadi hasil dari jual buku itu sama dengan Rp27 juta.

Sementara, salah satu kepala sekolah juga mengungkapkan, sebelum kegiatan berlangsung awalnya hanya terdapat dua sekolah yang mendaftar.

Baca Juga :  Syamsul Arifin Nahkodai PWI Sumenep Periode 2022-2025

Sebab, dalam kegiatan itu para peserta keberatan karena dibebankan harus membeli buku.

“SMP Bluto dan SMP Giligenting saja yang mendaftar,” ujarnya.

Namun karena ada intervensi dari pejabat tinggi di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep mengintruksikan supaya hadir. Jadi mau tidak mau hadir.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Agus Dwi Saputra saat dikonfirmasi melalui WhatsApp memilih untuk irit bicara.

“InsyaAllah kalau bisnis dan pemaksaan tidak ada,” kilahnya. Namun enggan menjelaskan lebih lanjut saat dikonfirmasi media ini. (il/kara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *