Sumenep, Madura Update – Jerih payah Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep dalam mengendalikan virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) diganjar penghargaan oleh Pemprov Jatim.
DKPP Sumenep mendapat penghargaan sebagai Peringkat XI Kabupaten dengan Capaian Vaksinasi PMK Terbanyak. Penghargaan itu datang dari Satgas Penanganan PMK Provinsi Jawa Timur.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur selaku Ketua Satgas Penanganan PMK Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono, di Hotel Grand Dafana Signature Surabaya, Kamis, 24 November 2022.
Penghargaan diserahkan KSP PMK pada Rapat Evaluasi Akhir Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku di Jawa Timur tahun 2022. Turut mendampingi penyerahaan penghargaan kala itu, Kepala Dinas Peternakan Jatim Indyah Aryani.
Kepala DKPP Sumenep Arif Firmanto mengaku bersyukur atas diraihnya penghargaan sebagai Peringkat XI Kabupaten dengan Capaian Vaksinasi PMK Terbanyak.
Ia mengungkapkan, penghargaan tersebut merupakan hasil kerja keras dan kekompakan dari semua pihak yang telah bersama-sama melakukan penanganan dan pengendalian PMK di Kabupaten Sumenep.
“Secara umum kinerja pengendalian kasus PMK di Kabupaten Sumenep oleh satgas sangat komperehensip. Dari semua jajaran mulai dari preventif, kuratif dan rehabilitatif, termasuk pelaksanaan vaksinasi yang mencapai 90 persen lebih,” kata Arif Firmanto bangga.
Sementara, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Sumenep drh. Zulfa mengungkapkan, Kabupaten Sumenep menerima penghargaan tersebut karena dinilai mampu melakukan penanganan dan pengendalian PMK dengan baik.
Pasalnya, sejak penyakit tersebut muncul, DKPP Sumenep berhasil melakukan vaksinasi PMK terhadap hewan ternak di Sumenep hingga mencapai 72.008 dosis.
“Untuk pengendalian tidak bisa kami katakan 100%, tapi dengan vaksin terbukti bisa mengendalikan kasus di lapangan,” ujarnya.
Zulfa menjelaskan, hampir 10% dari jumlah populasi hewan di Sumenep rentan terhadap PMK. Namun dengan adanya pengobatan dan vaksinasi, akhirnya kasus PMK bisa nihil.
“Sampai saat ini belum ada kasus baru, semoga bisa bertahan,” harap Zulfa. (mad/kara)