Sumenep, Madura Update – PT Bandar Laut Dunia (Balad Grup), diduga menunggak pembayaran gaji karyawan keramba di Desa/Pulau Saobi, Kecamatan Kangayan, Sumenep, selama tiga bulan berturut-turut.
Kabar tersebut diungkap oleh pemuda setempat, Diyaul Hakki, yang merasa prihatin dengan nasib para pekerja.
“Semua pekerja keramba belum dibayar,” kata Diyaul yang akrab disapa Deki.
Ia mengungkapkan, persoalan gaji yang menunggak selama tiga bulan ini sudah dikomunikasikan dengan Camat dan Kapolsek setempat. Namun, hubungan para pemangku kebijakan dengan pihak perusahaan terkesan terputus.
“Persoalan ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Stakeholder harus mengambil langkah tegas,” ujarnya.
Deki mendesak pihak perusahaan segera memenuhi kewajibannya membayar gaji karyawan.
Ia menilai, hak pekerja merupakan kebutuhan dasar yang wajib dipenuhi perusahaan tanpa alasan apa pun.
“Pihak Balad harus komitmen, karena bagaimanapun ini adalah hak dasar, hak primer yang wajib dipenuhi oleh Balad kepada para pekerja,” tegasnya.
Selain itu, Deki juga meminta para pemangku kepentingan ikut mengawal penyelesaian masalah ini.
“Kades yang juga menjabat secara struktural di Balad, Kapolsek, dan Camat Kangayan, bahkan Bupati serta Wakilnya juga harus melakukan langkah konkret,” tandasnya.
Sebagai informasi, PT Balad Grup, atau PT Bandar Laut Dunia, adalah perusahaan yang memulai program budidaya lobster skala besar di Teluk Kepulauan Kangean, Sumenep, Jawa Timur.
Perusahaan ini juga memiliki target investasi senilai Rp100 triliun rupiah dalam 10 tahun ke depan dengan menjanjikan pekerjaan seluas-luasnya bagi masyarakat lokal. (ri/kara)