Sumenep, Madura Update – Sejumlah aktifis yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Ekstra Parlemen (Gempar) melakukan aksi protes di depan kantor DPRD Sumenep, Rabu (18/9/2024).
Mereka memasang karangan bunga yang ditujukan kepada ketua DPRD Sumenep sementara, H Zainal Arifin di depan kantor DPRD setempat.
Total ada empat karangan bunga yang dipasang para aktivis Gempar. Karangan bunga pertama bertuliskan “Selamat dan sukses kepada H. Zainal Arifin yang telah mempermalukan perempuan tuna susila ke publik untuk kepentingan politik”.
Karangan bunga yang kedua bertuliskan “Selamat dan sukses atas razia tempat lokalisasi yang telah dilakukan ketua DPRD Sementara H. Zainal Arifin, tapi janjimu merazia tanpa pandang bulu masih kami tunggu”.
Karangan bunga yang ketiga bertuliskan “Selamat dan sukses kepada ketua DPRD Sementara H. Zainal Arifin untuk razia hotel milik siapapun”.
Sementara karangan bunga yang keempat bertuliskan, “Mendukung penuh langkah ketua DPRD Sementara H. Zainal Arifin dalam melakukan razia hotel dan kos-kosan dan tempat lokalisasi lainnya.
Hulil Amsari, pimpinan Gempar mengungkapkan, pemasangan karangan bunga tersebut dilakukan untuk menagih janji H Zainal Arifin untuk melakukan razia di semua hotel dan kos-kosan yang menjadi tempat lokalisasi.
Janji tersebut disampaikan H Zainal usai melakukan razia lokalisasi di salah satu desa di Kecamatan Ambunten beberapa waktu lalu.
“Kami menagih janji manis ketua DPRD sementara untuk merazia hotel dan kos-kosan yang menjadi tempat lokalisasi. Jangan hanya di Kecamatan Ambunten,” katanya.
Hulil meminta H Zainal segera menepati janjinya untuk merazia hotel dan kos-kosan. Apalagi, lanjut Hulil, banyak hotel atau kos-kosan di Sumenep disinyalir banyak dijadikan tempat esek-esek. Bahkan dari kabar yang berhembus ada dua hotel yang PSKnya memang sewa di hotel tersebut.
“Jangan tebang pilih. Harus dipukul rata,” ujarnya.
Selain janji manis yang belum terealisasi, Hulil juga menyoroti tindakan H Zainal Arifin yang melakukan razia beberapa waktu lalu
Pasalnya, dalam razia yang diinisiasi H Zainal tersebut telah mempermalukan perempuan tuna susila untuk kepentingan politik.
“Karena pada saat melakukan razia tempat lokalisasi bersama Satpol PP dirinya secara fulgar dan sengaja mempertontonkan wajah para PSK,” ungkapnya.
Ia menuturkan, tindakan yang dilakukan H Zainal Arifin yang secara sengaja mempertontonkan wajah para PSK saat melakukan razia tempat lokalisasi terkesan mengeksploitasi kaum perempuan.
“Meski mereka bersalah, tapi itu kurang bermoral karena yang bersangkutan punya keluarga,” jelasnya.
Berikut empat tuntutan yang dibawa GEMPAR kepada anggota dewan sementara, H. Zainal Arifin.
1. Ketua DPRD Sumenep sementara tidak tebang pilih razia tempat prostitusi sesuai janjinya.
2. Segera razia hotel-hotel yang diduga jadi tempat prostitusi, terutama dua hotel di kota Sumenep yang selama ini jadi buah bibir masyarakat.
3. DPRD Sumenep harus mendorong program pemberdayaan bagi perempuan tunasusila.
4. Meminta maaf atas sikap yang diduga merendahkan kaum perempuan tunasusila saat razia di Ambunten. (mad/kara)