9

Buntut Dugaan Malpraktik Oknum Bidan, Aktivis Timur Daya Demo Puskesmas Batang-Batang

Buntut Dugaan Malpraktik Oknum Bidan, Aktivis Timur Daya Demo Puskesmas Batang-Batang
Buntut Dugaan Malpraktik Oknum Bidan, Aktivis Timur Daya Demo Puskesmas Batang-Batang

Sumenep, Madura Update – Gerakan Pemuda Timur Daya (Garda Raya) melakukan aksi demontrasi di depan Puskesmas Batang-Batang, Selasa, 28 November 2023.

Aksi demontrasi oleh aktivis dan warga timur daya ini merupakan buntut adanya dugaan malpraktik oleh oknum bidan yang mengakibatkan bayi baru lahir meninggal dunia beberapa waktu lalu.

Komandan Perang Aksi Aktivis Timur Daya Menggugat Abd. Halim mengungkapkan, ada sejumlah kejanggalan yang terjadi pada bayi Adelia Aziz Bella Negara usai mendapatkan prosedur Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK).

Baca Juga :  Pamflet dengan Tagar Annuqayah Memanggil Ramai di Facebook

“Beberapa hari setelah lahirnya anak tersebut dilakukan pengambilan sampel Skrinning Hipotiroid Kongenital (SHK), kemudian mengalami kejanggalan,” kata Abd. Halim dalam orasinya.

Kejanggalan pertama, ungkap Halim, pengambilan sampel darah untuk Skrinning Hipotiroid Kongenital (SHK) dari tumit bayi, tanpa persetujuan keluarga korban.

Kedua, pada tumit bayi Rumnaini dan Aziz yang diambil darahnya ada bekas lebam biru menghitam yang disertai bukti foto.

Ketiga, setelah mendapatkan prosedur SHK, ternyata kondisi kesehatan bayi menurun drastis, seperti tidak menyusu dan badannya panas.

Baca Juga :  Warga Kelurahan Parteker Pamekasan Temukan Mayat Bayi Perempuan di Bawah Jembatan

“Padahal saat lahir kondisi bayi Adelia sehat dengan berat badan ketika lahir 3 kg 4 ons, dan mau dengan ASI meskipun juga dibantu dengan susu formula,” ungkap Halim.

Apalagi, lanjut Komandan Perang Garda Raya itu, pihak Puskesmas Batang-Batang sendiri juga menyatakan kondisi bayi Adelia sehat dan tanpa gejala apapun, sehingga diperbolehkan pulang.

Kondisi bayi asal Dusun Mojung, Desa Tamidung, Kecamatan Batang-Batang itu juga masih dinyatakan sehat hingga setelah mendapatkan prosedur SHK yang dilakukan oleh bidan.

“Kejadian ini, diduga telah terjadi kecerobohan oknum bidan di Puskesmas Batang-Batang yang menangani bayi tersebut,” tegas Halim.

Baca Juga :  FKMS Audensi ke Dinas PUTR Bahas RTRW

Karena itu, Garda Raya bersama masyarakat, terlebih keluarga korban menuntut oknum bidan yang menangani bayi Adelia agar mundur dari profesinya sebagai bidan.

Mereka menilai, bidan Puskesmas Batang-Batang itu tidak professional dan sudah lalai dalam melakukan tugas dan wawenangnya.

“Kami juga menuntut Kepala Puskesmas Batang Batang mundur dari jabatannya,” teriak Halim.

Hingga berita ini ditayangkan, aksi Aktivis Timur Daya Menggugat bersama masyarakat masih terus berlangsung. (qi/kara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *