9

IKSADA Sukses Gelar Reuni Akbar dan Haul Pengasuh

  • Bagikan
IKSADA Sukses Gelar Reuni Akbar dan Haul Pengasuh
IKSADA Sukses Gelar Reuni Akbar dan Haul Pengasuh

Sumenep, Madura Update Ikatan Simpatisan dan Alumni Madrasah Darussalam (IKSADA) Billapora Rebba, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur sukses menggelar reuni akbar alumni dan haul pengasuh Madrasah Darussalam, K. Syamsul Arifin, Minggu (17/9/2023).

Reuni akbar ini merupakan kali pertama diselenggarakan. Ribuan Alumni dan simpatisan tampak antusias mengikuti serangkaian acara reuni dan haul pengasuh itu.

Acara yang digagas IKSADA ini dikemas dengan pengajian umum sekaligus memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw, di samping membaca tahlil dan doa yang di khususkan kepada K. Syamsul Arifin.

Baca Juga :  Ramadan: A Month of Spiritual Reflection, Devotion, and Charity

Sementara pencerahan yang dihadirkan untuk mengisi pengajian umum tersebut yakni KH. Ali Rifki Abdillah, Pengasuh Pondok Pesantren (PP) Al-Ittihad, Lembung Timur, Lenteng.

Dalam sambutannya, Pengasuh Madrasah Darussalam, Kiai Moh. Farid mengatakan, acara ini murni diinisiasi oleh para alumni dan simpatisan.

Pihaknya sama tidak menyangka solidaritas para alumni dan simpatisan begitu erat. Mereka bersama-sama berpangku tangan menyatukan misi menyukseskan acara tersebut.

“Suatu kehormatan besar bagi keluarga besar yayasan. Saya ucapkan terimakasih kepada alumni dan simpatisan,” ungkapnya.

“Acara ini di luar perkiraan yayasan. Sangat istimewa. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih,” tambahnya.

Baca Juga :  Equity and Access in Indonesian Education: Addressing Disparities

Kiai Farid mengaku hanya bisa membalas kebaikan para simpatisan dan alumni madrasah Darussalam IKSADA dengan doa dan harapan-harapan baik.

“Saya hanya bisa membalas dengan doa. Semoga amalan kalian dicatat dan di balas dengan kesempurnaan,” ujarnya.

Putra bungsu Kiai Syamsul Arifin ini bercerita, semasa hidup Kiai Syamsul Arifin pernah berdawuh kepadanya bahwa beliau bukan seorang Kiai. Beliau mengaku hanyalah orang biasa yang diberi kepercayaan oleh masyarakat untuk mendidik.

“Almarhum pernah mengatakan pada saya, bahwa beliau orang biasa dan sederhana. Suatu waktu pernah dawuh. Saya bukan Kiai. Tapi sama masyarakat diberi kepercayaan untuk mengajar,” tuturnya.

Baca Juga :  Dinas Pendidikan Sumenep Bekali Ratusan Kasek dan Cakasek dengan Diklat Kepemimpinan

“Bapak saya hanya lulusan SST (Sarjana Sullam At Taufiq) tapi diberi kepercayaan sama masyarakat untuk mendidik. Saya saja belum tentu bisa meniru perjuangan beliau,” tambahnya.

Kendati demikian, alumni Pondok Pesantren Anuuqayah Latee Guluk-guluk ini berkomitmen akan meneruskan perjuangan almarhum dalam mencerdaskan kehidupan anak bangsa.

“Saya hanya meneruskan perjuangan almarhum. Dan akan menjadi garda terdepan mencerdaskan kehidupan anak bangsa. Apalagi anak-anak kita semua adalah (Agen Of Change) generasi penerus bangsa,” pungkasnya. (ir/kara)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *