9

Cerita Guru Honorer Sumenep: Persyaratan Lengkap tapi Tidak Masuk PPPK Paruh Waktu

  • Bagikan
Cerita Guru Honorer Sumenep: Persyaratan Lengkap tapi Tidak Masuk PPPK Paruh Waktu
Cerita Guru Honorer Sumenep: Persyaratan Lengkap tapi Tidak Masuk PPPK Paruh Waktu

Sumenep, Madura Update Seorang guru honorer di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengaku sedih dan kecewa usai namanya tidak masuk dalam usulan PPPK Paruh Waktu.

Padahal, ia sudah susah payah melengkapi semua persyaratan yang dibutuhkan namun tetap saja namanya tidak tercatat sebagai PPPK Paruh Waktu.

“Semua persyaratan sudah saya lengkapi, mulai Sertifikat Pendidik, TMT saya 2010, usia. Tapi tetap tidak terjaring. Bahkan teman-teman yang TMT lama, sudah bersertifikat, tapi tetap tidak lolos,” ujar guru yang enggan disebut namanya, pada Minggu (21/9/2025).

Baca Juga :  Cara Unik Mahasiswi KKN Instika Annuqayah Tanamkan Cinta Lingkungan pada Santri

Bahkan, pihaknya menilai bahwa pengusulan PPPK Paruh Waktu oleh dinas terkait penuh kejanggalan.

Pasalnya, ada sekolah yang gurunya sudah penuh tapi tetap lolos, sementara sejumlah guru dengan TMT baru justru berhasil masuk daftar.

“Itu yang membuat kami merasa tidak adil,” ungkapnya.

Kondisi ini, sambungnya, membuat banyak guru honorer merasa putus asa.

“Kami seperti dirumahkan pelan-pelan. Yang sudah tua apalagi, kan gak bisa ikut apa-apa,” katanya lirih.

Ia menegaskan, para guru tetap berharap ada solusi.

“Harapan kami sederhana, semua bisa diangkat. Kalau tidak ada jalan lagi, maka kami siap turun menuntut keadilan,” tegasnya.

Baca Juga :  Membanggakan, Ponpes Annuqayah Daerah Lubangsa Raih Juara Umum Sukarabic Festival Tingkat Asia Tenggara

Sementara itu, Kepala Disdik Sumenep, Agus Dwi Saputra, sebelumnya menjelaskan bahwa pengusulan PPPK Paruh Waktu disesuaikan dengan kebutuhan tenaga pendidik di satuan pendidikan.

“Kalau satuan pendidikan sudah terisi, tidak bisa ditumpuk-tumpuk lagi,” kata Agus, Jumat (19/9).

Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Sumenep, Achmad Syahwan Effendy, memilih enggan mencampuri keputusan PPPK Paruh Waktu.

“Karena saya hanya Plt, maka saya serahkan kepada dinasnya, mungkin lewat TAPD,” ungkapnya.

Menurutnya, terdapat dua alasan mengapa semua guru honorer tak masuk usulan: kelebihan tenaga di sejumlah sekolah serta keterbatasan anggaran daerah.

Baca Juga :  Gelar Wisuda ke XX, STKIP PGRI Sumenep Usung Tema Mengabdi Untuk Negeri

“Intinya ada dua, anggaran kita terbatas dan sesuai laporan Dinas Pendidikan memang ada kelebihan tenaga guru,” jelasnya.

Diketahui, Disdik Sumenep hanya mengusulkan 1.621 dari total 2.119 guru honorer untuk formasi PPPK Paruh Waktu. Tersisa 498 guru tersisihkan tanpa kejelasan. (on/kara)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *