9

Seragamkan Gerak dan Musik Pengiring, Disparbudpora Sumenep Gelar Seminar Tari Muwangsangkal

Seragamkan Gerak dan Musik Pengiring, Disparbudpora Sumenep Gelar Seminar Tari Muwangsangkal
Seragamkan Gerak dan Musik Pengiring, Disparbudpora Sumenep Gelar Seminar Tari Muwangsangkal

Sumenep, Madura Update – Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sumenep Madura, Jawa Timur, menggelar seminar Museum Keraton, Minggu (21/11/20210.

Acara yang berlangsung di hotel Garuda Sumenep itu mengangkat tema Seminar Warisan Keraton dalam rangka singkronisasi Unsur Tari Muwangsangkal Sebagai Pembelajaran Seni Budaya.

Minsana Pungwaningrum, Kasi Pembinaan Kesenian dan Tradisi Disparbudpora Sumenep mengatakan, seminar ini bertujuan untuk menseragamkan gerakan, kostum maupun musik pengiring dalam penampilan tari Muwangsangkal.

Apalagi, tari Muwangsangkal sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Kemendikbud yang harus dijaga kelestariannya.

Baca Juga :  Kader dan Alumni PMII Sumenep Resmi Laporkan Satu Media Online Ini ke Polisi

“Sehingga semua sanggar tari baik di sekolah maupun di luar sekolah sama gerakan, kostum dan musik pengiring,” katanya.

Ia menerangkan, seminar tentang tari Muwangsangkal ini diikuti oleh 100 peserta yang dibagi dalam dua sesi.

Peserta kegiatan ini berasal dari beberapa unsur, mulai dari para guru SD, SMP, SMA serta sanggar-sanggar tari yang sudah mempunyai nomor induk kesenian (NIK).

“Total ada 12 sanggar tari yang terlibat dalam seminar ini,” jelasnya.

Ia berharap, para peserta yang mengikuti seminar ini bisa mengajarkan tari Muwangsangkal kepada anak didiknya. Sehingga kesenian yang menjadi warisan budaya itu bisa terus lestari dan diminati oleh para generasi.

Baca Juga :  Sosialisasikan Perbup Pramuwisata, Ini Langkah Disparbudpora Sumenep

“Kedapan kita juga agendakan seminar mengenai seni budaya dan tradisi lain yang sudah ditetapkan sebagai WBTB oleh Kemendikbud. Seperti tari Topeng atau Sintong,” tambahnya.

Sementara, Sekretaris Disparbudpora Sumenep, Mohammad Raisul Kawim, mengungkapkan, seminar tentang warisan budaya leluhur harus terus dilakukan agar warisan tersebut diketahui dan dicintai oleh anak muda.

“Jika sudah dicintai, maka kedepan kebudayaan Sumenep akan bisa go internasional dan bisa tampil di berbagai even kelas dunia,” harapnya. (mo/kara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *